Menapaki usia ke 70 Tahun, TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Untuk itu Presiden mengapresiasi Tema HUT ke-70 TNI yaitu " Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri Dan Berkepribadian".
Lebih lanjut dikatakan, sebagai bangsa yang majemuk, kita harus bangga memiliki TNI yang harus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. Keragaman dan perbedaan janganlah menjadi sumber konflik, kemajemukan seharusnya semakin melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga keragaman justru menjadi perekat bangsa, menjadi energi kolektif mencapai kemajuan bangsa.
Presiden juga menyampaikan perhatiannya tentang bagaimana membangun TNI sebagai kekuatan maritim regional yang disegani di kawasan Asia Timur, kemudian harus bisa memenuhi kebutuhan Alutsista secara terpadu, lengkap dan modern serta mengurangi ketergantungan impor kebutuhan pertahanan melalui pengembangan industri pertahanan nasional.
Syarat lain yang diperlukan untuk membangun kekuatan pertahanan negara adalah dengan pembangunan karakter pejuang dalam diri prajurit TNI, revolusi mental untuk membangun prajurit yang profesional, penyiapan kualifikasi komando, mekanisme persediaan logistik, sinergitas antar korps dan antar instansi serta kualifikasi keterampilan melaksanakan operasi.
Akhirnya Presiden meminta kepada seluruh Prajurit TNI untuk terus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dan kesiapsiagaan dimanapun berada dan bertugas. Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia.
Pelaksanaan upacara yang dihadiri oleh Gubernur NTT, Danrem 161/WS, Kabinda NTT, Danlantamal VII Kupang, Danlanud El Tari, Ketua DPRD Provinsi NTT, Ketua Dharma Pertiwi Daerah NTT dan tamu undangan lainya yang berjalan aman dan tertib mendapat perhatian yang antusias dari pelajar dan masyarakat setempat. (MMC IX/Udayana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar