SELAMAT DATANG DI BLOG MOBILE MEDIA CENTER UNTUK MENGIKUTI BERITA TERBARU TENTANG KODAM IX/UDAYANA DAN BALI NUSRA

Rabu, 29 April 2015

Babinsa Kodim 1619/Tabanan berburu tikus

Menanggapi laporan dari masyarakat Subak Riang Gede Desa Kesiut Kecamatan Penebel khususnya Tempek Sengkulung, Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Choiril Anwar, S.Sos mengambil keputusan cepat untuk melaksanakan operasi Pengropyokan Selasa (28/4/2015) dengan mengerahkan Babinsa jajaran Koramil-05/Kerambitan dan Koramil-08/Penebel serta mengajak Krama Subak setempat. 

Ancaman Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berupa hama tikus ternyata masih menjadi momok bagi petani di Kabupaten Tabanan dalam beberapa tahun terakhir ini, Terutama menjelang peralihan musim seperti bulan-bulan ini. Bahkan menurut pengakuan beberapa petani, dalam semalam saja sawah puluhan hektar bisa rusak oleh tikus. Alat yang dipergunakan dalam operasi tersebut cukup sederhana antra lain dengan menggunakan Belerang sebanyak 6 Kg, Tiran 300 biji, Tabung Gas LPG ukuran 3 Kg sebanyak 2 buah serta alat semprot Belerang. Batuud Ramil-05/Kerambitan Serma Nyoman Arnawan dan Batuud Ramil-08/Penebel Peltu Wayan Sukerta yang memimpin operasi juga mengajak serta PPL Subak Riang Gede I Nyoman Sudana, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Penebel Agus Palguna, Pengamat Hama Ir.Wayan Sukayadnya serta Kelian Subak Tempek Senggulung Ketut Rusna.


Begitu turun di lokasi, tampak cekatan seluruh personel yang terlibat melakukan aksinya, antara lain menutup lobang tikus yang ada di sepanjang parit-parit Sawah dan mengisi dengan Belerang dan Tiran, sementara itu personel lainnya menyemprot dengan gas selanjutnya lubang ditutup dengan memakai jerami. Hama tikus merupakan salah satu ancaman terbesar yang membuat produksi pertanian padi yang menjadi rusak dan membuat panen petani tidak maksimal, sehingga petani mengalami kerugian. Khususnya "serangan malam" akan lebih sulit untuk dikendalikan dan diberantas oleh sehingga petani cukup kewalahan mengantisipasinya. Bahkan beberapa jenis racun tikus yang digunakan petani untuk mengantisipasi serangan hama tersebut kadang tidak mempan bahkan membuat serangan semakin menjadi-jadi. "Bersama...kita Bisa", demikian celetuk salah seorang petani usai melakukan aksinya bersama para Babinsa sambil tersenyum.(MMC IX/Udayana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar